Ini adalah tentang buku yang belum selesai ku baca. Sebenarnya aku tak ingin membaca sesuatu yang tidak dapat ku baca seluruhnya, tapi nampaknya aku tidak akan dapat membacanya kembali untuk waktu yang lama. Sebab, aku pun masih menggantungkan sebuah cerita hidupku yang penuh tanda tanya. Aku tengah terduduk dengan tulang ekor membungkuk sambil menengadah ke arah langit yang tak kunjung cerah. Langit yang selalu mengancam untuk membasahi jiwa-jiwa yang kering kerontang karena kurang bahagia. Hanya terdapat aku dan penyesalan mendalam karena aku belum dapat membaca buku itu seluruhnya. Tapi, aku mencoba bahagia, meskipun hanya dengan menyentuh kuncup putri malu yang terangsang oleh sentuhanku, sebagian dari hidupku terasa begitu istimewa. Letak istimewanya, aku berhasil membuatnya tersipu malu dan bahkan aku merasa sentuhanku lebih lembut dari sentuhan angin yang selalu meniupnya diam-diam.
Oh Iya, saat ini aku tak sendiri lagi, sebab ada kopi yang menemani kelabuku. Ini akan menjadi kenangan yang menarik di masa yang akan datang, saat pertemuanku dengan kopi beberapa saat yang lalu. Dia memang nampak cuek dan diam, tapi ia menunjukkan kehangatannya... Bukan... bukan... Tentu saja aku tidak ingin memeluknya. Hahaha aku hanya ingin sekedar berteman saja dengannya. Seperti halnya tulisan ini yang belum akan selesai sampai saat kematianku nanti, sampai semua berduka cita atas tanda baca titik terakhir yang ku sematkan, kalian akan terus membaca tulisan-tulisan yang tak berujung dariku. Sama seperti awal ceritaku di atas, kalian akan membaca cerita yang tak akan dapat kalian baca dalam satu waktu. Dududu... Tampaknya aku jatuh cinta dengan kopi, meskipun ku tahu kenyataan ia selingkuh dengan susu. Selamat malam khalayak apa pun :)